Filsafat bertanya tentang seluruh kenyataan, tetapi
selalu salah satu segi dari kenyataan yang sekaligus menjadi titik fokus
penyelidikan kita. Filsafat selalu bersifat "filsafat tentang"
sesuatu tertentu, misalnya: filsafat tentang manusia, filsafat alam, filsafat
kebudayaan, filsafat seni, filsafat agama, filsafat bahasa, filsafat sejarah,
filsafat hukum, filsafat pengetahuan, dan seterusnya.
Aristoteles mengadakan pengelompokan sebagai berikut:
- Sejarah logika, yaitu ajaran tentang kategori, pengambilan kesimpulan dab pembuktian serta topika yaitu dialektika,
- Ilmu-ilmu pengetahuan alam, berisi antara lain tentang fisika, langit, meteorologi, jiwa, binatang,
- Etika,
- Politik,
- Bahasa dan seni.
Cassidorus menyebut tujuh macam seni liberal, yaitu:
- Trivium, terdiri atas Gramatika, Logika, Retorika, dan
- Quadrivium yang terdiri atas Ilmu hitung, Ilmu Ukur, Astronomi dan Musik.
Kant (Stroriq, 1972) di dalam Kritik-nya Terhadap Rasio Murni
mengadakan pembagian sebagai berikut:
- Bagian pertama berisi ajaran elementer yang transendental,
- Bagian kedua berisi ajaran transendental tentang metode.
- Ajaran elementer tersebut dibagi lagi menjadi estetika transendental, yang membicarakan tentang kemampuan inderawi dan logika transendental yang membicarakan tentang kemampuan berpikir. Logika dibagi lagi menjadi analitika transendental dan dialektika transendental. Selanjutnya dalam Kritik-nya Terhadap Rasio Yang Praktik ia banyak membicarakan tentang Etika dan Religi.
Di dalam bukunya, Perspectives in Social Philosophy (1967), Beck (1967) menyebut lapangan filsafat, yaitu:
- Epistemologi atau filsafat pengetahuan. Yang dibicarakan antara lain adalah sumber, kriteria, dan hakikat pengetahuan.
- Metafisika atau teori tentang realitas. Yang dibicarakan antara lain segala sesuatu yang ada, hekikat realita, prinsip pemahaman kosmos.
- Ilmu pengetahuan normatif, yang terdiri atas etika, estetika dan filsafat ketuhanan.
Demikian
seterusnya terdapat jenis penggolongan cabang-cabang filsafat. Katsoff dalam bukunya Elements of
Philosophy mengadakan penggolongan sebagai berikut:
- Logika, membicarakan tentang hukum-hukum penyimpulan yang benar.
- Metodologi, membicarakan tentang teknik atau cara penelitian.
- Metafisika, membicarakan tentang segala sesuatu yang ada.
- Ontologi, membicarakan tentang hakikat segala sesuatu yang ada.
- Kosmologi. membicarakan tentang segala sesuatu yang ada yang teratur.
C A B A N G
- Epistemologi, membicarakan tentang kebenaran.
- Filsafat Biologi, membicarakan tentang hidup.
- Filsafat Psikologi, membicarakan tentang jiwa.
- Filsafat Antropologi, membicarakan tentang manusia.
- Filsafat Sosiologi, membicarakan tentang masyarakat dan negara.
- Etika, membicarakan tentang baik dan buruk.
- Estetika, membicarakan tentang indah.
- Filsafat Agama, membicarakan tentang agama.
Harry Hamersma di dalam bukunya Pintu Masuk Ke Dunia Filsafat (Kanisius, 1981), membicarakan sepuluh cabang filsafat,
yang masih dapat dikembalikan lagi kepada empat bidang induk, sebagai berikut:
- Filsafat tentang pengetahuan:
- Epistemologi
- Logika
- Kritik ilmu-ilmu
- Filsafat tentang keseluruhan kenyataan:
- Metafisika umum (atau, ontologi)
- Metafisika khusus, terdiri dari:
- Teologi metafisik (disebut juga "teodise" dan "filsafat ketuhanan")
- Antropologi
- Kosmologi (disebut juga "filsafat alam")
- Filsafat tentang tindakan:
- Etika (disebut juga "filsafat moral")
- Estetika (disebut juga "filsafat seni", "filsafat keindahan")
- Sejarah filsafat
Berikut ini
penjelasan masing-masing secara lebih dalamnya:
Epsitemologi, merupakan "pengetahuan tentang pengetahuan".
Suatu studi tentang asal usul, hakikat, dan jangkauan pengetahuan. Beberapa
pertanyaan yang mungkin diajukan dalam espistemologi adalah: Apakah pengalaman
merupakan satu-satunya sumber pengetahuan? Apakah yang menyebabkan suatu keyakinan
benar dan yang lain salah? Adakah soal-soal penting yang tidak dapat dijawab
oleh sains (ilmu spesial)? Dapatkah kita mengetahui pikiran perasaan orang
lain?
Logika, menyelidiki aturan-aturan yang harus diperhatikan
supaya cara berpikir kita sehat. Suatu studi tentang prinsip-prinsip yang
dipakai untuk membedakan antara argumen yang masuk akal dan argumen yang tidak
masuk akal, serta tentang berbagai bentuk argumentasi. Contohnya: apa perbedaan
antara pemikiran induktif dan deduktif? Mengapa argumentasi "Semua anjing
adalah kucing. Sokrates adalah anjing. Maka, Sokrates adalah kucing"
dianggap valid? Apa pebedaan antara logika penjelasan ilmiah dan logika
pertimbangan moral?
Kritik
ilmu-ilmu, menyelidiki titik pangkal, metode, objek
dari ilmu-ilmu ("filsafat ilmu"). Suatu studi tentang metode, asumsi,
dan batas-batas ilmu pengetahuan. Adakah satu metode yang khas dalam ilmu
pengetahuan? Apakah perbedaan antara sebuah teori dan sebuah hukum dalam ilmu
pengetahuan? Apakah hakikat penjelasan ilmiah? Apakah kebebasan manusia selaras
dengan ilmu pengetahuan?
C A B A N G
Ontologi, merupakan pengetahuan tentang "semua
pengada sejauh mereka ada". Suatu studi yang membahas apa yang ingin kita
ketahui, seberapa jauh kita ingin ketahui, atau, dengan perkataan lain, suatu
pengkajian mengenai teori tentang "ada".
Teologi
metafisik, membicarakan tentang pertanyaan apakah
Tuhan ada dan tentang nama-nama ilahi. Suatu studi tentang hakikat, ragam dan
objek kepercayaan agama. Apa hubungan antara akal dan iman? Apa sesungguhnya
agama? Dapatkah Allah diketahui lewat pengalaman langsung? Dapatkah eksistensi
kejahatan didamaikan dengan iman akan suatu Allah yang sempurna dan berpribadi?
Apakah istilah-istilah religius memiliki makna khusus?
Antropologi, membicarakan tentang manusia ("filsafat
manusia"). Suatu studi yang membicarakan manusia seluruhnya, dengan segala
sudutnya, namun dengan mementingkan penggunaan metode filosofis dalam
penyelidikannya.
Kosmologi, membicarakan tentang alam, kosmos. Suatu studi yang
hendak mengetahui "rahasia alam". Dari mana datangnya alam ini,
betapa terjadinya, bagaimana kemajuannya dan ke mana sampainya?
Etika, membicarakan tentang tindakan manusia. Suatu studi
tentang prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang mendasari penilaian terhadap
perilaku manusia. Contohnya: Dengan patokan apa kita membedakan antara tindakan
yang benar dan yang salah secara moral? Apakah kesenangan merupakan
satu-satunya ukuran untuk menentukan sesuatu sebagai "baik"? Apakah
keputusasaan moral bersifat sewenang-wenang atau sekehendak hati?
Estetika, mencoba menyelidiki mengapa sesuatu dialami sebagai
indah. Suatu studi tentang prinsip-prinsip yang mendasari penilaian kita atas
berbagai bentuk seni. Apakah tujuan seni? Apa peranan rasa dalam pertimbangan
estetis? Apa yang ditangkap, dialami, dirasakan dan dihayati sebagai indah?
Sejarah
filsafat dunia, mengajar apa jawaban pemikir-pemikir
jaman atas pertanyaan-pertanyaan manusia.
Tidak semua filsuf
setuju dengan pembagian seperti diuraikan di atas. Ada filsuf yang menyangkal
kemungkinan ontologi atau kemungkinan seluruh metafisika. Namun, pembagian
seperti di atas ini merupakan sekma yang paling klasik dan paling umum
diterima.
Tentang
keseluruhan cabang akan kita lihat satu persatu secara mendalam pada waktu
mendatang, dalam bagian Cabang ini juga.
Demikian, materi halaman ini akan secara rutin mengalami pembaruan ataupun
penambahan.(Sumber : http://www.filsafatkita.f2g.net)