KotaSantri.com : 6. Menghancuran sistematis terhadap gerakan Islam. Gerakan Islam
yang ditakuti oleh Barat, sebagiannya adalah yang benar-benar secara total
(kaffah) kembali kepada Islam (tidak parsial), diantara gerakan yang ditakuti
Barat tersebut antara lain :
a) Al-Ikhwanul Muslimin di Mesir, didirikan tahun 1928 oleh Hasan al-Banna yang kemudian syahid ditembak oleh kaki tangan raja Faruk, dilanjutkan dengan penggantungan terhadap para pimpinan terasnya seperti : Sayyid Quthb, dan lain-lain. Dan penyiksaan terhadap para aktifisnya, seperti DR. Yusuf al-Qardhawi, Musthafa Masyhur, Fathi Yakan, Said Hawwa, Abdullah Nashih Ulwan, Abbas as-Sisi, Zainab al-Ghazali dan lain-lain yang kemudian menyebar ke seluruh dunia membawa faham gerakan tersebut. Tentang gerakan ini, PM Israel Moshe Dayan berkata : "Tak satu pun negara Arab yang ditakuti Israel. Satu-satunya pasukan yang paling ditakuti Israel hanyalah pasukan Ikhwanul Muslimin."
a) Al-Ikhwanul Muslimin di Mesir, didirikan tahun 1928 oleh Hasan al-Banna yang kemudian syahid ditembak oleh kaki tangan raja Faruk, dilanjutkan dengan penggantungan terhadap para pimpinan terasnya seperti : Sayyid Quthb, dan lain-lain. Dan penyiksaan terhadap para aktifisnya, seperti DR. Yusuf al-Qardhawi, Musthafa Masyhur, Fathi Yakan, Said Hawwa, Abdullah Nashih Ulwan, Abbas as-Sisi, Zainab al-Ghazali dan lain-lain yang kemudian menyebar ke seluruh dunia membawa faham gerakan tersebut. Tentang gerakan ini, PM Israel Moshe Dayan berkata : "Tak satu pun negara Arab yang ditakuti Israel. Satu-satunya pasukan yang paling ditakuti Israel hanyalah pasukan Ikhwanul Muslimin."
b) Jama'ah Islamiyyah Pakistan. Didirikan di Pakistan (waktu itu masih bersatu dengan India) tahun 1941 oleh Abul A'la al-Maududi, yang dianggap sebagai salah seorang mujaddid (pembaharu) Islam selain Hasan al-Banna. Sebagaimana Ikhwanul Muslimin, Jama'ah Islamiyah juga gigih membendung sekularisme India & dominasi Barat, serta membantu perjuangan muslimin Kashmir. Jama'ah Islamiyah terus mendorong Islamisasi Pakistan, dan baru mendapat dukungan saat Zia ul-Haq berkuasa, sehingga kini dianggap sebagai salah satu partai paling powerfull di Pakistan.
c) Harakah al-Muqawwamah al-Islamiyyah (HAMAS) Palestina. Didirikan tahun 1988 di Gaza oleh Syaikh Ahmad Yasin, salah seorang murid Imam Hasan al-Banna asal Palestina, secara resmi HAMAS menyatakan merupakan bagian dari Ikhwanul Muslimin. Gerakan inilah yang mempelopori aksi intifadhah para remaja & anak-anak Palestina. HAMAS berseberangan dengan PLO yang terus menerus kalah dalam perundingan dengan Israel. Untuk merealisir cita-citanya, HAMAS mendirikan brigade 'Izzuddin al-Qassam yang merupakan kelompok terlatih yang sangat militan & paling ditakuti Israel, brigade ini terbukti secara gemilang mampu mengelabui jaringan intelijen Israel yang dikenal paling canggih di dunia.
d) Islamic Jihad Movement (IJM) di Palestina, merupakan sempalan dari Ikhwanul Muslimin (memisahkan diri tahun 1960), mirip dengan HAMAS tapi lebih radikal, dipimpin oleh Abdul Aziz Audah. Jika HAMAS lebih memilih model mujahidin Afghanistan, maka IJM lebih memilih model revolusi Iran.
e) Hizbullah Lebanon Selatan. Merupakan pejuang muslim syi'ah pro-Iran didirikan tahun 1982 oleh beberapa ulama syi'ah seperti Subhi Tufaili, Abbas Musawi, Hasan Nashrallah. Milisi Hizbullah sering bekerjasama dengan HAMAS, terutama setelah pendeportasian ratusan aktifis HAMAS ke no man's land di Lebanon Selatan.
f) Hizb an-Nahdhah di Tunisia, pimpinan DR Rasyid al-Ghanusyi, dulu ia seorang nasionalis yang lalu berpaling pada pemikiran IM. An-Nahdhah menjadi gerakan oposan bagi sekularisasi pemerintah Tunisia dibawah pimpinan Habib Borguiba yang mengganti bahasa Arab menjadi bahasa Perancis, menghapus pengadilan agama, menghapus jilbab, bahkan mempertontonkan keberaniannya makan siang di bulan Ramadhan di depan rakyatnya. Setelah kematiannya, Borguiba digantikan oleh Ben Ali, yang lalu membubarkan an-Nahdhah dan memenjarakan 300 tokoh aktifisnya dengan tuduhan ingin menggulingkan pemerintah dan mendirikan negara Islam, untuk meredam protes dunia internasional, maka Ben Ali menyatakan bahwa ia sedang memerangi munculnya fundamentalisme Islam.
g) National Islamic Front (NIF) di Sudan. Didirikan oleh DR. Hasan Abdullah at-Turabi, salah seorang ulama Ikhwanul Muslimin terkemuka yang pernah menamatkan pendidikannya di Oxford University & University of Sorbonne. At-Turabi sendiri menolak menjadi pemimpin Sudan tapi lebih memilih menjadi Ketua Parlemen Sudan setelah terpilih secara demokratis dalam Pemilu Sudan. Islamisasi Sudan disambut antusias oleh masyarakat yang sudah bosan dengan kapitalisme & sosialisme yang ternyata tidak pernah menghasilkan apa-apa dalam pembangunan bangsa Sudan.
h) Front Islamique du Salut (FIS) di Aljazair. FIS merupakan korban & bukti paling obyektif tentang kemunafikan Barat terhadap Islam & kaum muslimin, setelah menang telak dalam Pemilu multipartai 1992, maka Barat merekayasa melalui militer untuk membubarkan FIS, menangkap & memenjarakan para aktifisnya, sehingga menimbulkan pemberontakan berdarah rakyat Aljazair. FIS didirikan oleh DR Abbas Madani (sosiolog lulusan Inggris), ust. Ali Belhadj (ulama) & Abdulqadir Hachani (Ir. Perminyakan). Saat menang dalam Pemilu lokal, FIS menerapkan syariat Islam seperti larangan berzina, kewajiban berjilbab & pemberantasan korupsi. Langkah FIS menarik masyarakat & terbukti menurunkan aborsi dikalangan remaja & menyelamatkan sebagian besar uang rakyat, sehingga mendapatkan dukungan. Kudeta kemudian dilakukan oleh militer & penyiksaan pada para aktifis FIS, yang mengakibatkan munculnya kelompok-kelompok pecahan dari FIS yang ingin membalas dendam seperti Armed Islamic Salvation (AIS), Group of Islamic Army (GIA), dan lain-lain. Saat ini sebagian besar wilayah Aljazair dikuasai oleh gerilyawan AIS yang merupakan penjelmaan baru FIS, sementara GIA dikenal sebagai gerakan sempalan FIS yang sangat radikal & anti Barat, bahkan kelompok ini kemudian melahirkan pecahannya yang lebih radikal lagi bernama kelompok Al-Ghadhibuna 'alaLLAH (orang-orang yang marah kepada ALLAH) yang keluar dari Islam & membunuhi orang-orang Islam & orang-orang beragama lainnya (mengajak pada anti Tuhan).
i) Hizbu Rafah (Welfare Party). Didirikan oleh Prof. Necmettin Erbakan tahun 1981, seorang Ir. Lulusan Achen Jerman. Erbakan berkali-kali mendirikan partai Islami tetapi selalu dibubarkan pemerintah, terakhir Partai Kemakmuran (Rafah) yang dibentuknya menang Pemilu ternyata juga dihadang oleh duet militer-partai sekular Turki (Ciller & Yilmaz). Diantara misi Rafah yang ditakuti Barat adalah mengeluarkan Turki dari keanggotaan NATO, mengurungkan bergabung dengan uni-Eropa, membantu muslim Chechnya, membentuk pemerintahan bersama dengan negara-negara muslim di dunia, membatalkan kerjasama Turki dalam membantu Israel, membentuk NATO Islam, pasar bebas Islam dan UNESCO Islam. Setelah 20 bulan memerintah Turki, Erbakan digulingkan & Rafah dibubarkan, aktifisnya mendirikan partai baru yaitu Partai Kebajikan sampai sekarang.
j) dan lain-lain.
7. Pemelintiran istilah-istilah tertentu demi kepentingan Barat. Seperti konsep :
a) Moderat yang diartikan sebagai kelompok yang sesuai dengan pemahaman & bisa bekerjasama dengan kepentingan Barat sementara radikal, diartikan sebagai yang tidak sesuai dengan keinginan Barat.
b) Teroris diartikan sebagai gerakan Islam yang memerangi Barat & Israel, sementara pembalasan (retaliation), diartikan sebagai usaha untuk menghancurkan gerakan tersebut.
c) Sandera diartikan sebagai mata-mata AS/Barat yang tertangkap oleh negara lain sementara istilah mata-mata, hanya berlaku bagi agen dari selain Barat.
d) Perdamaian, diartikan sebagai keharusan Palestina untuk memberikan negerinya kepada penjajah Israel, sementara istilah teroris dilekatkan kepada para pejuang kemerdekaan Palestina.
e) Tata Dunia Baru diartikan sebagai tatanan dunia yang diciptakan dan direstui AS dan Barat untuk mendukung kepentingan mereka.
f) Globalisasi ekonomi sebenarnya berarti usaha Barat untuk memaksa dunia ke-3 untuk membuka pasar negaranya, walaupun berdampak menghancurkan pengusaha pribumi & hanya menguntungkan kepentingan perusahaan-perusahaan raksasa dari negara Barat.
g) Istilah pembaruan agama lalu diartikan sebagai penafsiran kembali al-Qur'an dan as-Sunnah yang sesuai dengan modernisasi Barat, sementara Fundamentalisme diartikan sebagai sikap pemahaman agama yang tidak mau menafsirkan al-Qur'an & as-Sunnah sesuai modernisasi Barat.
h) Toleransi diartikan sebagai sikap yang harus dilakukan kaum muslimin untuk berinteraksi dengan kelompok non muslim, walaupun harus bertentangan dengan agama & aqidahnya.
i) Dan sebagainya. (Nabiel fuad Al-Musawa)
*) Serial INVASI-PEMIKIRAN : Demonologi Islam (III)